Download Lagu Minang - Pasan Mandeh

Judul Lagu: Pasan Mandeh
Artis: Tiar Ramon
Lirik :
Garudo Tabang Ateh Langik Mak
Turunlah Gajah Patah Gadiang
Manyaso Lalu ka Tapian
Tampak nan dari Bangkahulu

Mainkan dulu Musiknya, Baru cabut, oke brader..
Lagunya mungkin galau, tapi pahami baik-baik, ada pesan semangat disitu.
ciek lai, Lagu ko bukan sekedar lagu, dalam pasannyo sanak oii :)
Salamaik Mandanga dan bersemangat.
Karena FILE INI GRATIS, jangan lupa BELI ASLINYA ya 

Saya, Pak Ketua, dan Beberapa SMS

Pada akhir desember lalu, menjelang tutup tahun tak seperti biasa tv one tidak menyiarkan acara diskusi yang kata karni ilyas sudah menjadi acara yang palin dinanti di Indonesia, Indonesia Lawyers Club. Mengganti acara yang tidak ada itu, tak tanggung-tanggung tv one tetap menyiarkan ILC itu hanya saja kali ini dalam format yang berbeda, catatan hukumakhir tahun ILC namanya kali ini. tak tanggung-tanggung pula acara ini dikemas eksklussive sekali, mungkin karena tamunya pejabat negara yang 'kelas I' semua.


Saya / Muhammad Zikri Waldi
sebagai penonton setia ILC saya pun tak lewatkan acara kala itu. bertepatan tanggal 29 desember 2011 itu, ternyata tamunya, luar biasa, adalah ketua DPR RI, Marzuki Ali.













Saya pada 20:07 – 29122011
Salam,. maf sebelumnya pak ! saya sdg menyaksikan siaran bpk di tvone, saya mau tanya sesuatu, pengunduran demi jabatan yang dilakukan bbrapa anggota DPR mnrut bpk spti apa ? patutkah itu ? salam hormat, dan trimakasih atas jawaban bapak.

Pak Ketua at 21:30 – 29122011
Kalau bicara UU, tdk ada yg dilanggar, kalau bicara etika maka itulah yang disebut tdk etis, krn blm menyelesaikan amanah yg diembannya, apabila kepercayaan itu melalui pemilihan.


Ada sebagian data saya hilang di bagian ini, intinya saya tanyakan kalau begitu mengapa tidak dibatasi saja dengan undang-undang agar perilaku yang dapat disebut tidak etis dari anggota dewan itu tidak terjadi, sehingga dengan begitu harapan rakyat (berdasarkan perolehan suara pemilu) terpenuhi dan kewibawaan / citra DPR sebagai lembaga negara terjaga karena anggotanya dijaga untuk berperilaku yang etis.
Pertanyaan itu seingat saya, bagaimana kalau pembatasan itu bahwa seorang anggota DPR tidak dapat berhenti dari keanggotaannya di DPR kecuali demi alasan yang tidak dapat dihindarkan lagi, semisal meninggal dunia, sakit berketerusan sehingga tiada mungkin yang bersangkutan melanjutkan kerja ke-DPR-annya ?, atau misalannya jika presiden memandang hanya satu-satunya orang yang dapat mengisi kabinetnya adalah orang tersebut, maka perlu penjelasan langsung dari DPR sebagai lembaga kepada rakyat sehingga tidak ada lagi kecurigaan bahwa menteri dari partai apalagi yang sedang anggota DPR adalah bukti nyata dari sesuatu yang selama ini dikenal sebagai ‘politik dagang sapi’ ?

Pak Ketua at 21:35 – 29122011
Dua2nya baik, tergantung niatnya saja


Saya pada 21:44 – 29122011
Jika benar seorang anggota itu menerima tawaran dan menjadi menteri, terjadilah PAW. nah, sekarang menurut bapak perlukah UU 27/2009, khususnya tentang PAW itu diperbaiki,?? Sehingga diharapkan PAW hanya terjadi untuk alasan2 yang bersifat ‘force majour’ atau diluar kemampuan manusia ??

Pak Ketua pada 21:57 – 29122011
Angg dpr lbh banyak sbg wakil partai, menteri juga wakil partai, relative tidak jauh beda

Saya pada 22:02 – 29122011
memang


Pak Ketua pada 22:03 – 29122011
Agak susah bicara sms, kapan2 kita ketemu

Saya pada 22:10 – 29122011
benar pak ??
Host / Kari Ilyas

Pak Ketua / Marzuki Alie












Masih belum selesai.. sedang ditulis :)

Orang Ber-Mafia, Biarlah. Disini Kita Bersaudara ; 234sc (Indonesia)

Berminat gabung di organisasi persaudaraan ?? di Indonesia, disinilah dia !!!
Metamorfosa Site's: About 234sc (Indonesia): 234 Solidarity Community adalah jembatan bagi seluruh kalangan dari seluruh lapisan masyarakat. Semua dapat bergabung di Organisasi ini. 2...

Ini 'SILEK' Namanya, do not say 'Silat' Please !!!

Sudah mambaco iko subanta ko, sekedar berbagi wak repost ciek lu dih :)
Metamorfosa Site's: About Silat Kumango: Sejarah Silat Kumango Silat Kumango adalah salah satu seni beladiri hasil dari kebudayaan masyarakat Minangkabau. Berdasarkan hasil wawa...

“SILEK LAHIA MANCARI KAWAN,
SILEK BATHIN MANCARI TUHAN”           

Erison J Kambari: Sinetron "Anak Kaki Gunung" (Lokasi Sianok Bukitti...

Sudah Mambaco iko Subanta ko, plus Back Song - Baro Cinto, Wuih, ampun wak dinyo,. pulang kampuang se ubeknyo lai nyo,.
Erison J Kambari: Sinetron "Anak Kaki Gunung" (Lokasi Sianok Bukitti...: sesudut lembah tempat anak-anak 'menyatu' dengan alam.. main layang-layang di tepi sungai (bagian adegan sinetron Anak Kaki Gunung) ...

Download Lagu Padi - Tempat Terakhir

Setelah cukuik panek mangumpua an  rangkuman menarik minggu kini di Internet, kini berehat kita sejenak ya :)
ko wak nio bagi lagu tempat terakhir dari Padi ka kawan.

Judul Lagu: Tempat Terakhir
Artis: Band Padi
Lirik :
Meskipun Aku di Surga
Mungkin Aku Tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna Bila itu Tanpamu

Lama Sudah Kau Menjalani Langkah Kaki
di Sepanjang Perjalanan hidup Penuh Cerita
Kau adalah Bagian Hidupku
dan Akupun Menjadi Bagian Hidupmu
yang Tak Terpisah

Kau Bagaikan Angin dibawah Sayapku
Sendiri Aku Tak Bisa Seimbang
Apa Jadinya Bila Kau Tak di Sisi

Meskipun Aku di Surga
Mungkin Aku Tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna bila Itu Tanpamu
Aku Ingin Kau Menjadi Bidadariku disana
Tempat Terakhir Melabuhkan Hidup di Keabadian

Bila Nanti Aku Kehilangan
Mungkin itu Hanya Sesaat
Karena Kuyakin Kita akan Bertemu Lagi

Kau Bagaikan Angin dibawah Sayapku
Sendiri Aku Tak Bisa Seimbang
Apa Jadinya Bila Kau Tak di Sisi

Meskipun Aku di Surga
Mungkin Aku tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna bila itu Tanpamu
Tempat Terakhir Melabuhkan Hidup di keabadian


Mainkan dulu Musiknya, Baru cabut, oke brader..
Lagunya mungkin galau, tapi pahami baik-baik, ada pesan semangat disitu.
Salamaik Mandanga dan bersemangat.
Karena FILE INI GRATIS, jangan lupa BELI ASLINYA ya 

Catatan Penonton; #Tancho !!!

Minggu ini begitu luar biasa. Minggu ini minggu dimana saya sedang ber-asyik masyuknya dengan internet. Seminggu ini, 3 tema yang paling menarik yang saya simak adalah, 1. Minang Ateis, 2. #tancho dan 3. xenia maut.
Atheis minang tersebut cukup menggemparkan karena selama ini sepengetahuan saya orang minang itu adalah orang islam karena ajaran adatnya adalah adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah (ABS-SBK). Sepengetahuan dan sedapat-dapatnya penjelasan yang saya terima, syara’ itu ialah syariat islam dan kitabullah itu kitab al-quran, dengan begitu jelaslah orang minang itu keseluruhannya orang islam atau sebutan lainnya Muslim.
Halaman Fan Page si Ateis Minang
Kegemparan perihal ateis minang itu bermula disaat seorang memunculkan  facebook berupa fan page atau halaman penggemar dengan nama ateis minang. Beragam tanggapan muncul dihalaman dan terhadap halaman itu, ada yang menanggapi dingin saja, ada yang menilai itu sekedar lawakan yang garing yang salah tempat, hingga ada yang menanggapi begitu seriusnya, sehingga bila bertemu dia dengan pembuat fan page tersebut, akan dibantainya orang itu. Mengerikan bukan ?
Kejadian bertambah menghebohkan tatkala satu diantara Pembuat/Pengelola halaman tersebut diketahui dan akhirnya ditangkap. Ternyata orang yang selama ini berada dibalik itu adalah seorang CPNS di Dharmasraya. Beragam berita dunia maya coba saya ikuti, hal tersebut guna mengetahui bagaimanakah media melihat kejadian ini. Luar biasa kejadiannya ternyata asing pun telah ambil bagian. Berikut ini diantaranya :
Tentang Ateis Minang ini kita sudahi dulu. Entah ini juga ada berkaitan dengan kehebohan sesaat tema Minang Munafik yang melibatkan @ulil, @ibutjantik, @indrajpiliang, dan segenap orang minang dan Indonesia lainnya. Semoga apapun yang menerpa kita sebagai bangsa bukan justeru menjadi kita berpecah melainkan harusnya semakin kokoh bersatu menghadapinya, bersama itu juga saya semaikan harapan semoga aparat dapat bertindak benar dalam menegakkan hukum. Amin !


Cerita selanjutnya adalah #Tancho. Cerita perihal tancho itu mungkin tidak semenarik dan semenggemparkan ateis minang tadi, namun ada banyak hal menarik disini. Banyak kelucuan yang tak dangkal dan juga banyak pesan pembaharuan pemikiran untuk menciptakan Indonesia yang benar dan mampu memberi kesejahteraan bagi rakyatnya.
Antara lain yang dapat saya petikkan adalah sebagai berikut ;
@rezasyariati Dibalik jambul JFK yg fenomenal terdapat rahasia ketegasan. Dapatkan itu dgn minyak rambut #Tancho @paijodirajo
- @rezasyariati mendingan mas @ulil pake minyak rambut #Tancho aja dr pada nge-tweet sotoy ttg Ahmadinejad..
Ini baru Tancho Namanya (eii, mirip kalimat Sosis)

- @rezasyariati Lebih baik mendukung Nurdirman Munir daripada @prabowo08 Saatnya Pria #Tancho mengalahkan Jenderal "Winter"..
- @rezasyariati Sebenarnya, Freemanson itu selalu kalah dlm pertarungan ideologi dgn #Tanchoism
- @rezasyariati Dimana ada #tancho disitu ada jalan #sikap
- @paijodirajo tingkat kedalam colekan #Tancho berbanding lurus dengan pola pikir
- @paijodirajo Salam #Tancho! RT @zikri_ingatLah: #ternyata cerita #tancho masih berlanjut,. mantap sekali da @paijodirajo
- @rezasyariati  Dibalik stp kesuksesan kepemimpinan politik ada secolek minyak rambut #Tancho
Akibat tidak ber #tancho :) - Penggemar Rancho berbahagia ni ye ?? :)

- @rezasyariati  #Tancho adl solusi bagi keberhasilan kampanye poster dan baliho. Lupakan peci gunakan #Tancho

Begitulah sedikit saja yang dapat saya himpunkan perihal tancho itu. Lucu, menarik dan sesungguhnya harus diperhatikan oleh para pejabat (sebenarnya mau bilang rakyat karena berharap kepada pejabat itu adalah satu dari sekian banyak pekerjaan yang sia-sia. Akan tetapi banyak banget rakyat yang ga sempat OL karena makan siang ini dia ga habis pikir mau makan apa.) agar kebijakannya ga sia-sia karena salah sasaran.


Kita lanjutkan tentang xenia yang malang itu. Karena pengemudinya yang mabuk ketika mengendarainya hingga menabrak dan menewaskan segitu banyak orang, dia yang harus menanggung buruknya, Xenia Mautt, itu nama barunya. Berikut ini juga beberapa kutipan dari anonym yang yang berhati yang saya kumpulkan ;

-  @paijodirajo 1 kata aja: Kanciang! RT @angieigna: Puas puasiiiinnn Wedding after party!!Kenceng Nih barang nya @sinengapril kontrol ya,tar km nyetir lho
Gara-gara berhoga-hoga sampai lupa diri

- @paijodirajo @kopiganja Btw, lu setuju ga kalo Jaksa kasus pengemudi teler itu jg menuntut Pemerintah yg ga nyediain fasilitas memadai utk pejalan kaki?
- @paijodirajo Xenia itu ga salah, yg salah itu pengemudi teler dan pemerintah korup yg tidak menyediakan fasilitas memadai utk pejalan kaki.
- @paijodirajo Pengemudi teler membunuh 9 orang seketika, tp koruptor alim membunuh jutaan rakyat pelan tapi pasti.
- @paijodirajo Mau teler sih teler aja sendiri di rumah atau sekalian nyebur di empang. Tapi jangan nyetir dan bahayakan nyawa orang. Itu namanya katrok!
- @paijodirajo gw ga yakin sob. dulu parahnya Tragedi KA di Bintaro sampe dbkinin lagu sama Iwan Fals, ttp aja KA kita msh gtu2 aja.. :)
- @hifdzilalim Disini pejalan kaki hrs mengalah ke voeridernya presiden. RT @paijodirajo: RT @RedBodhisattva: @paijodirajo Di NZ dulu bahkan perdana menteri pun harus berhenti kendaraannya kalok ada yg nyebrang lewat zebra-cross, termasuk binatang!

Dahsyatnya Mobil itu Menghantam Pejalan Kaki dan Trotoar
 Seumpama dengan pesan saya tentang #tancho tadi, tentang tabrakan maut di tugu tani ini semoga menjadi perhatian bagi pemerintah. Segeralah perhatikan keritikan orang ketika dia masih mengingatkan anda dengan senyum meski teramat keras ucapannya.
Lebih baik dia keritik anda sekeras mungkin dari pada dia bertindak dengan caranya sendiri. Jika tak juga pemerintah acuh/dengarkan segenap keritikan itu, banyak orang yang perlahan akan sadar bahwa dia salah menempatkan anda sebagai penguasa bagi mereka. Jika begitu kejadiannya tentu saja mereka akan ambil punya-nya kembali dengan cara apapun. Dalam bahasa anda-anda yang berdasi, mungkin ini yang disebut revolusi.
Ingin tahu lebih banyak dan lengkap ? Ikuti saja akun-akun itu dan lainnya sejenis itu. Semoga anda tercerahkan dari guru-guru bayangan (karena tak kelihatan wujudnya) itu. Sekian dan Terima Kasih.

Damai Untuk Semua; Belombalah Berbuat Kebaikan !


Di Indonesia, yang banyak terjadi adalah konflik intra agama dibandingkan antar agama. Maka, yang menjadi tantangan yaitu bagaimana menjadikan perbedaan dan konflik diatasi secara damai. Hal itu disampaikan Ihsan Ali Fauzi dalam talkshow Ahmad Wahib yang diadakan Forum Muda Paramadina dan Lembaga Studi Islam dan Perempuan di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta (2/12).
Menanggapi hal di atas, Rudi, alumni Fishum mengatakan bahwa konflik merupakan hal yang lumrah karena setiap agama memiliki bibit kekerasan. Sedangkan Abdul Ma’arif, dosen UIN, mengatakan bahwa dalam kebangkitan agama seringkali melahirkan dua wajah, di antaranya radikalisme dan spiritualitas. Namun, pasca reformasi, menurut Ma’arif, kebangkitan agama cenderung tidak toleran dan tidak humanis. “Mungkin itu karena mereka tidak ditopang pemahaman yang fundamen tentang agama,” jelasnya.
Senada dengan Ma’arif, Fadlan, mahasiswa Sosiologi berpendapat bahwa agama harus diinterpretasikan secara benar. Karena buktinya banyak tokoh-tokoh yang menginspirasi perdamaian seperti Martin Luther King dan Malcolm X.
Selanjutnya Ihsan merespon dengan menjelaskan, aksi kekerasan seringkali mengatasnamakan agama. Menurutnya, banyak sekali yang menggunakan nama Islam, tapi aksi kekerasan tersebut tidak hanya identik dengan Islam. “Contohnya ada Oklahoma bombing, yang melakukan orang Kristen kanan. Selain itu, juga ada terorisme bunuh diri terbesar di dunia ini oleh orang Hindu. Tapi, apakah tindakan kekerasan itu efektif?,” ujar Ihsan.
Sementara itu, Laila, mahasiswa Komunikasi, berpendapat bahwa konflik seringkali dilihat dari sisi akibat, bukan penyebab. “Mereka (pihak yang berkonflik) punya hambatan dari komunikasi. Sehingga, mereka melakukan kekerasan. Selain itu, setiap manusia punya peranan sosial, jadi jika orang memerankan perannya, tidak akan terjadi konflik sosial,” tambahnya. Ma’arif menambahkan bahwa faktor lain terjadinya konflik karena dipicu oleh faktor ekonomis dan sosiologis seperti kemiskinan.
Diskusi berlanjut dinamis, peserta lain yang menanggapi, Adit, dari Fakultas Adab. Menurutnya, cara meredam konflik adalah dengan berlomba-lomba berbuat kebaikan. Dalam hal ini, pemerintah sebenarnya memiliki otoritas sebagai pengatur kebaikan. Hanya saja pemerintah tidak melakukan itu. Sehingga, hal itu harus dibangun dari diri kita masing-masing.
Mengakhiri talkshow, Husni Mubarak dari Forum Muda Paramadina mengumumkan Sayembara Ahmad Wahib yang dilaksanakan pada awal tahun 2012. Sayembara tersebut menantang anak muda khususnya tingkat SMA dan S1 untuk menghasilkan karya dalam bentuk Esai, Video, dan blog. [KH]

Maling, Apapun itu Tetap Maling !

Post image for Maling tetaplah maling


Seorang berteriak, “Bebaskan maling sandal! Kalau koruptor saja bisa bebas kenapa dia tidak? Dimana letak keadilan kita?”
Pernyataan itu spontan kubalas, “Kenapa harus dibebaskan, justru kalau dibebaskan, dimana adilnya?”
“Tapi koruptor maling berjuta-juta lipat ketimbang sandal!?”
“Itu urusan lain!” tangkisku. “Koruptor ya koruptor, maling sandal ya maling sandal!”

“Nggak bisa dong! Harusnya koruptor dihukum berlipat-lipat lebih kejam ketimbang si maling sandal, Don!”
“Benar? Kalaupun benar itu tugas pengadilan dan itu tidak menghilangkan esensi bahwa si maling sandal juga harus dihukum kan?” balasku.

“Iya, tapi… ini maling sandalnya masih anak-anak lho, Don… Coba kalau anakmu yang dibegitukan… Bagaimana reaksimu? Apa ya tetap tega bilang begitu?”
“Anakku maling? Ya kuhukum!”
“Ah, tak percaya! Kau pasti akan tak terima kalau anakmu dimejahijaukan!”
Pembicaraan kuhentikan disitu karena ia telah menjadi bias dan tak menarik lagi.

* * *
Bagiku maling adalah maling…

Bagiku maling adalah maling terlepas dia maling sandal, baju, software, waktu, kekuasaan ataupun uang, atau yang biasa disebut sebagai koruptor, ia tetaplah maling. Mau ‘bayi’ umur delapan tahun, dua belas, lima puluh ataupun sembilan puluh tahun, kalau dia mengambil barang milik orang lain tanpa ijin tetaplah ia maling. Yang namanya maling, haruslah dihukum dan hukum inilah yang harus disesuaikan berat-ringannya tapi intinya, ia harus tetap dihukum.
Malah, menurutku, hukuman diperlukan oleh si maling itu sendiri sebagai sarana untuk menebus kesalahan yang telah ia perbuat. Maling tanpa hukuman akan membuat ia selamanya menjadi maling, sebaliknya, ketika seorang maling telah menjalani hukuman, ia berhak untuk hidup lebih baik lagi meski kalau maling lagi ya, dihukum lagi.
Tanpa hukuman atau status terhukum, esensi kesalahan terhadap tindakan maling takutnya juga akan kabur dan masyarakat semakin rabun mana yang baik dan mana yang benar karena keduanya tak ada yang membedakan. Kalau pada akhirnya tiap hukuman itu berbeda ya tak mengapa selama setidaknya tak men-ciderai konsep ‘maling tetaplah maling” itu sendiri.
Baiklah aku setuju bahwa dalam kasus maling sandal dimana pelakunya masih anak di bawah umur barangkali memang tak pantas dimejahijaukan. Tapi justru ini adalah momentum untuk kita menuntut pada negara bahwa ia harus memfasilitasi keadaan jika ada kejadian seperti ini; maling di bawah umur.
Baiklah aku setuju pula bahwa anak-anak adalah tanggung jawab orang tua. Tapi kalau demikian adanya, apa bentuk pertanggungjawaban orang tua kalau anaknya maling? Ada yang berani menyeret orang tua ke muka hakim karena anaknya maling? Padahal kalau mau fair, karena anak adalah tanggung jawab orang tua, maka ketika si anak melakukan kesalahan dalam hal ini menjadi maling, maka orang tua adalah pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan si anak.
“Ya maksudku, anak jadi tanggung jawab orang tua itu si anak dididik dengan cara orang tuanya masing-masing!”
Ok, katakanlah demikian, tapi bagaimana cara membuktikan bahwa bentuk didikanmu tak kan membuat anakmu jadi maling? tanyaku.

“Ah… ya pasti bisalah.. Lagipula itu cuma sandal gitu loh.. gimana dengan koruptor yang maling trilyunan kok ga dihukum seberat anak itu!?” balasnya.
Sekarang cuma sandal?
Lalu besok tape dan radio?
Meningkat ke televisi?
Hingga titik itu kamu tetap akan bilang “Ah, cuma televisi!” ?

Lalu besoknya lagi uang, dan kekuasaan lalu uang lagi… semula ribu, juta, milyar, ratus milyar dan terakhir trilyun dan aku akan berkata “Tak terasa waktu berlalu. Dulu anakmu maling sanndal tak kau apa-apakan dan sekarang anakmu maling trilyunan, dan kau… kau sudah tak bisa apa-apa sekarang!”
Begitu?

#Jancuk

Barusan aku baca halaman web Sujiwo Tejo tentang sekalian Jancuk. Sebagai seorang Minang, Aku terkejut karena disana Si Mbah ini ada mempersamakan Jancuk itu dengan Pantek disamping ia juga mengumpamakannya dengan Pukimak atau lainnya. Benarkah begitu ?. Daripada aku bingung dan penasaran sendirian, kutulislah postingku yang berjudul Jancuk ini.

Baa Sanak ? Lah baco penjelasan Jancuk dari Don Tejo Corleoncuk tu ? Baa pandapek sanak, yo lai bisa disamoan Jancuk tu jo Pantek ??


*Maaf sabaleh kapalo kalau ado yang ndak berkenaan*
 #SIB SalamIndonesiaBijaksana


Selanjutnya yang ada dibawah ini adalah beberapa petikan tentang Jancuk.
Ken Adib bilang : 
#jancuk itu bila teriak2 "revolusi sampai mati", padahal cuma "revolusi sampai skripsi" !!!
#jancuk itu bila perokok dianggap najis daripada koruptor
#jancuk itu bila galaunya cuma sama pacar dan pacar. tak pernah galau dengan negara dan bangsa!!!

Arif Gumantia bilang :
Ketika pantat menjadi begitu berharga, dibuatkanlah kursi seharga 24 juta. #Jancuk


DPR, Wakil Rakyat ?


Tulisan dibawah ini adalah repost
Ahok.Org (02/03) – Anggota DPR dari Partai Golkar Basuki Tjahaja Purnama menelanjangi rekannya di parlemen yang melakukan korupsi. Melalui laporan kinerja bertajuk Satu Tahun Ber-DPR, Ahok –begitu dia akrab disapa– mengungkap banyak fakta menarik tentang tingkah polah para wakil rakyat di Senayan.
Dalam laporan itu, Ahok menceritakan pengalaman kunkernya ke Maroko pada akhir September 2010. Dia ikut sebagai anggota delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR dan Parlemen Maroko. Kunjungan tersebut menjadi pengalaman pertamanya menggunakan paspor dinas berwarna biru.
’’Yang membuat saya gundah, rupanya dalam perjalanan itu juga ada acara ke Spanyol,’’ ungkap Ahok di Hotel Santika, Slipi, Jakarta Selatan, kemarin (28/2). Dia merasa perjalanan ke Spanyol tersebut bukan lagi bagian dari agenda kerja sama bilateral. ’’Toh, terdapat tim lain yang berangkat ke sana,’’ ujar pria kelahiran Belitung Timur, 29 Juni 1966, itu.
Turut hadir peneliti senior CSIS J. Kristiadi, Koordinator Formappi Sebastian Salang, Koordinator ICW Danang Widoyoko, serta pengamat politik dan kebijakan publik UI Andrinof Chaniago.
Tim yang terdiri atas enam anggota DPR tersebut akhirnya berangkat pada 24 September 2010. Menurut Ahok, semua acara seharusnya sudah selesai pada 27 September sore. Artinya, mereka bisa kembali ke Indonesia keesokannya. Tetapi, anggota rombongan yang lain nekat ingin ke Spanyol.
’’Dalam jadwal acara tidak ditulis ke Spanyol. Cuma sampai 29 September, dibuat seolah-olah masih di Maroko kegiatannya dan ditulis pukul 13.20 berangkat dari Casablanca (lokasi bandara internasional Maroko, Red) menuju Jakarta,’’ jelas Ahok.
Yang keterlaluan, lanjut dia, para anggota rombongan yang pelesiran ke Spanyol tersebut tetap menerima tambahan uang saku perjalanan. Di Maroko setiap anggota dihitung USD 200/hari, termasuk hotel. Untuk Spanyol, jatahnya menjadi dua kali lipat, yakni USD 400/hari.
Ahok memutuskan untuk tetap pulang ke tanah air pada 28 September. Meski di Maroko selama lima hari, dia hanya mau menerima uang saku selama empat hari. ’’Perdiem saya di Maroko, setelah dipotong ini itu adalah USD 685,’’ katanya. Bila dihitung USD 1 sama dengan Rp 9.000, USD 685 adalah sekitar Rp 6.165.000.
Sebelumnya, dia malah ditawari menerima uang saku penuh selama tujuh hari, meski tidak ikut jalan-jalan ke Spanyol. ’’Tentu saya menolak hal itu dan meminta apa yang menjadi hak saya saja,’’ ungkap mantan bupati Belitung Timur (periode 2005–2010) tersebut.
Selaku anggota komisi II, agenda kunker pertamanya adalah ke Palu, Sulawesi Tengah. Seperti biasa, seluruh anggota rombongan mendapatkan biaya sistem lumpsum yang diatur staf sekretariat. Mulai uang tiket, uang saku, uang hotel, hingga uang transportasi dihitung dengan standar tertinggi dan termahal di kota yang akan dikunjungi.

Beberapa hari menjelang keberangkatan, cerita Ahok, staf komisi memberikan alternatif antara dibelikan tiket pesawat kelas eksekutif atau ekonomi. ’’Karena berpikir semua untuk penghematan dan kesetiakawanan, saya ikut ekonomi. Ternyata saya malah diberi selisih sisa uang dari tiket untuk eksekutif yang dibelikan untuk ekonomi,’’ kata pemilik nama Tinghoa Zhong Wan Xie tersebut lantas tersenyum.
Ahok menyatakan tidak tenang karena merasa ada etika yang dilanggar. Dari sisi penghematan uang negara, dia setuju kalau perjalanan dinas anggota dewan sebaiknya menggunakan tiket pesawat ekonomi. Tetapi, ketika uang yang dianggarkan tetap berstandar kelas eksekutif dan selisih uang tiketnya masih dikembalikan kepada anggota, justru tidak ada penghematan uang rakyat.
’’Justru anggota dewan yang untung karena mendapatkan penghasilan tambahan. Apakah ini dilaporkan dalam SPT (surat pemberitahuan) pajak?’’ katanya. Dalam kunjungan ke Palu itu, imbuh Ahok, bupati setempat juga ingin membayar uang penginapan. ’’Saya menolak ini dan sempat membuat suasana menjadi tidak nyaman,’’ tuturnya.
Selama setahun di DPR, Ahok mengatakan melihat banyak contoh konkret tentang permainan dalam penggunaan anggaran negara. Mulai permainan jumlah hari perjalanan dan rapat, perubahan tiket perjalanan, adanya dana taktis dalam berbagai kunjungan, hingga pemberian honorarium maupun pembiayaan pembahasan RUU yang sering tidak transparan.
Ditambah lagi, lanjut dia, pengambilan ’’kelebihan’’ uang reses, peningkatan uang kunjungan secara diam-diam, dan tidak jelasnya potongan pajak penghasilan DPR. ’’Memang ini tidak bermasalah dari sisi legalitas. Tetapi, secara etika sangat patut dipertanyakan karena penghambur-hamburan uang rakyat,’’ katanya.
Menurut Ahok, kalau anggota dewan saja sudah terbiasa menilap uang kecil, fungsi pengawasan terhadap kementerian pasti kedodoran. ’’Otomatis prinsipnya kamu ambil punya kamu, saya ambil punya saya,’’ sindir Ahok. Selain mengingatkan langsung, Ahok sudah melaporkan hal itu ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Namun, belum ada tindak lanjutnya sampai sekarang.
Ahok menambahkan, praktik ’’bagi-bagi uang’’ juga lazim terjadi di komisi. Tetapi, Ahok menyatakan belum pernah menemukannya secara langsung. ’’Mungkin karena tahu saya begini, saya nggak pernah ditawari. Perjalanan saja nggak mau nilep, apalagi bagi-bagi begitu,’’ katanya lantas terkekeh. [Radar Jogja]